Introvert dan Luka Bathin
Seperti
sebelumnya yang saya sebutkan, bahwa introvert dan luka bathin adalah dua hal
yang berbeda. Introvert merupakan karakter dari seorang individu yang terbentuk
sejak lahir, namun luka bathin merupakan perubahan karakter seseorang yang
terbentuk akibat dari perilaku lingkungan, yang menimbulkan luka baginya.
Seorang
introvert tidak akan memiliki masalah ketika berada di keramaian, walaupun tidak
akan bertahan terlalu lama, karena energinya sangat terkuras di keramaian. Namun berbeda dengan
seorang yang mengalami luka bathin, ia akan mengalami masalah ketika berada di
keramaian. Hal ini dikarenakan seseorang yang mengalami luka bathin takut akan
penilaian orang lain. Atau disebut juga dengan minder.
Selain
energinya, karakter juga menjadi pembeda antara seorang introvert dan mereka
yang mengalami luka bathin. Seorang introvert memang terlahir menjadi seorang
yang pendiam, cool, dan bahkan
terkesan cuek. Berbeda dengan seorang yang mengalami luka bathin, karena ia
awalnya adalah adalah seorang yang ceria dan heboh, namun perilaku lingkungan
yang mengakibatkan perubahan pada dirinya, menjadikannya seseorang yang
pendiam.
Ini adalah
beberapa contoh kecil perbedaan antara seorang introvert dan seorang yang
mengalami luka bathin. Sama seperti yang saya sebutkan diatas, inti dari
keduanya adalah introvert telah terbentuk sejak lahir, namun luka bathin
merupakan perubahan karakter yang diakibatkan lingkungan.
Lalu,
sebenarnya apa itu luka bathin? Luka bathin itu adalah sikap lingkungan yang
mampu menimbulkan rasa sakit dalam diri seseorang. Namun, luka tersebut tidak
mampu diungkapkan oleh yang bersangkutan. Dan tentunya luka tersebut tetap
tertanam hingga dewasa (biasanya terbentuk sejak kecil). Tanpa disadari orangtua adalah orang yang sering
menimbulkan luka bathin buat anaknya. Misalnya, memarahi anak di depan umum,
sehingga anak mengalami phobia social. Karena itu, kita harus berhati-hati
dalam bersikap. Karena bisa saja sikap kita menimbulkan luka yang berdampak
panjang.
![]() |
Introvert berbeda dengan pemalu |
Pada
dasarnya luka bathin yang kita alami bersumber dari hati kita. Banyaknya luka
bathin yang kita alami akan mengotori hati kita.
Lalu, jika
sudah memiliki luka bathin, bagaimanakah cara mengobatinya? Cara menyembuhkan
luka bathin, yaitu:
Pertama, Putuskan hubungan kita dengan sumber masalah. Artinya yaitu pindah dari keadaan yang merugikan kepada kondisi yang lebih baik. Tentu saja, dalam hal ini, tugas kita adalah jujur kepada diri sendiri, kenapa kita terluka. Apakah kita terluka karena hubungan kita dengan seseorang? Apakah luka yang dikarenakan kondisi kerja?
Kedua, Jauhi barang-barang yang berkaitan dengan luka bathin tersebut. Misalnya, masih menyimpan barang-barang peninggalan mantan? Hal ini akan membangkitkan ingatan kita akan sakitnya perpisahan kita dengan mantan. Sehingga sulit keluar atau move on dari luka yang ada.
Ketiga, Katakan “tidak” pada obrolan yang mengarah kepada luka bathin. Mungkin niat orang di sekeliling kita baik, ingin membantu memberikan semangat buat kita. Sebenarnya, kalau kita terus cerita mengenai luka tersebut, maka semakin sulit buat kita untuk menata hati kita kembali.
Keempat, Mengambil hikmah dari sebuah peristiwa yang dialami. Ini adalah hal yang paling utama.
Pertama, Putuskan hubungan kita dengan sumber masalah. Artinya yaitu pindah dari keadaan yang merugikan kepada kondisi yang lebih baik. Tentu saja, dalam hal ini, tugas kita adalah jujur kepada diri sendiri, kenapa kita terluka. Apakah kita terluka karena hubungan kita dengan seseorang? Apakah luka yang dikarenakan kondisi kerja?
Kedua, Jauhi barang-barang yang berkaitan dengan luka bathin tersebut. Misalnya, masih menyimpan barang-barang peninggalan mantan? Hal ini akan membangkitkan ingatan kita akan sakitnya perpisahan kita dengan mantan. Sehingga sulit keluar atau move on dari luka yang ada.
Ketiga, Katakan “tidak” pada obrolan yang mengarah kepada luka bathin. Mungkin niat orang di sekeliling kita baik, ingin membantu memberikan semangat buat kita. Sebenarnya, kalau kita terus cerita mengenai luka tersebut, maka semakin sulit buat kita untuk menata hati kita kembali.
Keempat, Mengambil hikmah dari sebuah peristiwa yang dialami. Ini adalah hal yang paling utama.
Suami awak introvert, awak ni ekstrovert.
ReplyDeleteLama kelamaan kami saling mempengaruhi.
hehehehe
Lingkungan memang turut mempengaruhi perubahan, kak.....
DeleteSaya pun introvert, hanya di sosmed ramai, tapi klo jumpa saya orngnya pendiam hehe, btw baru sadar templatenya samaan kita kak, saya pas ganti template ini statistiknya lumayan bagus kak
ReplyDeleteiya, kak, gak rame soale....hehehe....
Deletekarakter kita sama berarti, ramai di dunia maya.....
saya ini introvert, tapi kalo lagi sendirian kwkwkwkwk
ReplyDeletebtw, luka batin dan inner child sama kah?
hahaha.....percaya astri kalau kak vi introvertnya pada saat sendiri.....hahaha....
Deletesama, kak, lebih ke trauma masa lalu. astri menggunakan bahasanya dedi susanto....
suamiku introvert aku lebih ke ektrovert. Tapi aku sering mancing suami buat cerita. karena luka batin jika disimpan suatu saat takutnya meledak
ReplyDeleteintrovert kalau gak dipancing emang gak bisa, kak....
Deletebagus gitu emang, diajak bicara masalah lukanya....tapi ditambahi pemahaman baru kan, kak?
Setuju sama yg no 1.aq begitu soalnya. Kalo udah muak dgn org yg buat luka tahun. Yah ku cut aja haha
ReplyDeletekadang susah cut, kak....hehehe....
DeleteKalo sumbernya orang2 dlam circle terdekat susah cut-nya kak. 😢
ReplyDeletebener....kadang susah kalau dalam lingkaran 1 atau 2....
Delete